BUDDHA

Melafalkan

Tidak hanya membaca Sutra dengan penglihatan, tetapi membaca dengan suara keras merupakan praktik lainnya. Kami biasanya melafalkan Bab 2 (Hoben-pon) dan Bab 16 (Jigage) saat beribadah di kuil dan saat beribadah keluarga di rumah. Ada alasan mengapa dua bab ini paling sering dibaca, dua bab ini menjelaskan ajaran paling penting dari Sutra Teratai. Bab 2 menguraikan secara rinci bahwa setiap orang mampu menjadi seorang Buddha, dan Bab 16 menguraikan secara rinci bahwa kehidupan Buddha Shakyamuni adalah kekal. Namun, walaupun Anda membaca bab-bab lain dari Sutra selain Bab 2 dan 16, bab tersebut juga merupakan praktik pelafalan yang sangat baik karena setiap huruf dari Sutra Teratai berharga sebagaimana Buddha sendiri.

Menjelaskan

Selanjutnya, ketika Anda mencapai pemahaman tentang Sutra, jangan hanya menyimpan kebaikan untuk diri Anda sendiri, tetapi cobalah untuk menyebarkan apa yang dipelajari dari Sutra untuk keluarga, teman, dan orang-orang di sekitar Anda. Dikatakan dalam Sutra Teratai bahwa dengan disebarkan satu demi satu, pahala yang diterima oleh orang kelima puluh, sama besar dengan pahala penerima pertama.

Menyalin

Dan terdapat praktik menyalin Sutra. Anda dapat menyalin Sutra Teratai dalam huruf Kanji atau dalam bahasa Inggris. Nichiren Shu menggalakkan praktik menyalin Odaimoku.

Praktik Ajaran Buddha untuk Zaman Kita

Pendiri kami, Nichiren Shonin bertujuan untuk menyelamatkan orang-orang yang tinggal pada masa pencemaran Mappo, Zaman Terakhir Turunnya Dharma. Beliau meminta kepada mereka untuk mengambil obat yang baik, Odaimoku, Namu Myoho Renge Kyo. Odaimoku ditinggalkan oleh Sang Buddha Abadi bagi orang-orang dari Mappo dan ini diungkapkan oleh Nichiren Shonin dari dasar kitab suci Sutra Teratai.

Nichiren Shonin menulis "Kanjin Honzon Sho,”

“Semua perbuatan baik dan kebajikan Buddha Shakyamuni diwujudkan dalam judul dari Sutra Teratai yaitu dalam lima huruf: ‘Myo Ho Ren Ge Kyo.’ Namun demikian mungkin berdosa, kita akan secara alami diberkahi dengan semua perbuatan dan kebajikan Buddha jika kita mematuhi lima huruf ini”.

PREVNEXT